Cari Disini

Jumat, 01 Februari 2013

.20:11.


Ah, ini hanya sebuah emosi belaka. Sudah dua kali bukan kau mengalami ini? Pada 'usia' ini? Ya, dan seharusnya kali ini kau bisa mengendalikan dirimu. Kau tidak ingin kan jika kau gagal lagi? Bersabarlah. Semua ini ada masanya dan kau pasti dapat melewatinya dengan baik..

Sayang, aku sangat mencintaimu. Kalimat itulah yang mewakili ungkapan hatimu yang tak dapat kau utarakan kepadanya.

Hei, apa kau ingat pertama kali kita saling mengenal? Kau yang pertama kali melihatku, ketika saat itu pengumuman nilai. Aku bahkan tak menghiraukanmu. Saat itu kau memang masih terlalu bingung karena cukup banyak 'mereka' yang mendekatimu.

Kau masih ingat ketika kau mengirimiku pesan yang berisi kata-kata dari seorang motivator ternama tentang ungkapan hati yang sebaiknya dipendam atau diungkapkan? Itu kali pertama kau mengutarakan perasaanmu padaku. Saat itu kau dan dia belum begitu dekat sehingga kau tidak tahu harus menjawab apa. Namun kau memberinya tantangan agar ia berbicara secara langsung kepadamu.

'Saya sayang sama _ _ _ _.' Itu kata pertama yang kau ucapkan yang sangat membuatku bingung. Dan saat itu kau menggantungkan cintanya hingga tanggal itu tiba.

Bulan pertama yang kau ingat saat kau bersamanya ialah kau presentasi satu kelompok dengannya.

Malam tahun baru saat itu sesungguhnya aku ingin melewatinya bersamamu. Tapi kamu ingin pergi dengan teman-temanmu. Memang sih kau menawariku untuk ikut, tapi aku malu. Akhirnya kau malah melewati malam tahun baru dengan menunggunya sampai ia sampai dirumah.

Dua hari sebelum ulang tahunnya, kau membuat ucapan selamat ulang tahun dengan sungguh-sungguh. Kau juga membungkuskan kado untuknya dengan sepenuh hati, walaupun dia berkata kalo bungkus kado itu sangat berantakan. Namun kau tidak dapat memberikan kado kepadanya secara langsung, karena dia pergi ke Jogja bersama orang tua dan kakaknya.

Bulan kedua, kau dan dia pergi ke salah satu taman di Jakarta. Kau dan dia banyak bertukar cerita tentang masa lalu kalian. Dan kau ingat ketika dia memintamu mengambilkan sesuatu dari dalam dompetnya, kemudian ia membuang surat -kenangan- dari masa lalunya karena kau tidak ingin membuang surat itu.

Kau juga masih ingat ketika kau dan dia pergi ke salah satu museum ternama di Jakarta, saat itu sedang berlangsung perayaan Hari Besar Imlek jadi kalian tidak dapat masuk ke salah satu museum apa pun disana. Akhirnya kalian memutuskan untuk ke sebuah monumen. Hujan mulai turun ketika kalian memasuki parkiran. Kalian menunggu hujan hingga berhenti tidak jauh dari dia menaruh motornya saat itu. Setengah jam kemudian hujan berhenti, kau dan dia berencana untuk masuk kedalam monumen. Namun kalian tidak bisa masuk kesana karena waktu sudah menunjukkan pukul 15:00. Akhirnya kalian hanya menghabiskan waktu dengan duduk di taman di monumen itu sambil menikmati udara sejuk setelah hujan.

Bulan ketiga, kau dan dia pergi ke kebun binatang di Jakarta. Untuk pertama kalinya kalian pergi menggunakan kendaraan umum. Itu keinginan bersama. :)

Kau juga ingat ketika kau dan dia pergi untuk membeli buku kuliah. Saat itu terjadi accident. Kau kecopetan. Ponselmu yang hilang. Kau sangat panik. Dia berusaha mencari orang yang pada saat itu mencurigakan. Namun sayang, orang itu sudah menghilang. Dia mengusulkan untuk pergi ke galeri provider . Dia juga meminjamkan ponselnya yang -katanya- sudah lama tidak digunakan kepadamu.

Bulan keempat, akhirnya kau dan dia bisa memasuki monumen yang sebelumnya tidak jadi. Monumen, kembang gula, taman. :)

Tiga hari sebelum bulan kelima, terjadi kesalahpahaman antara kau dan dia. Pertama kalinya kalian berdebat yang membuat kau ingin menangis. 'Masih mau ngejalanin sama aku kan?'  Dia bertanya itu padamu. Kau menangis sambil menganggukkan kepala pertanda kau masih ingin menjalani hubungan itu bersamanya.

Bulan kelima, kalian sedang menghadapi Ujian Tengah Semester. Kalian berangkat dan pulang bersama. Cuaca tidak mendukung hari itu. Dari pagi hingga malam hujan. Sampai dirumahmu, kau melihat dia yang putih pucat terkena hujan.

Bulan keenam, lagi-lagi kalian ke taman yang ada di Jakarta. Ya, kau dan dia lebih sering menghabiskan waktu di taman daripada ke mall atau tempat lainnya.

Bulan ketujuh, kau membuat sketsa wajah kau dan dia. Temannya bilang keren. Mamanya bilang bagus. Kau malu, karena lukisan sketsa itu masih terlihat sangat amatir.

Kau ingat ketika dia mau mengantarmu pergi-pulang karena kau memiliki acara dari kampus? Ah, itu hal yang paling tidak dapat kau lupakan. Begitu setianya dia menemanimu walaupun dengan keadaannya yang lelah.

Bulan kedelapan.... Bulan kedelapan kita ada moment apa ya, sayang? Haha.. Dia hanya kerumahmu sebelum ia ziarah.

Ketika dia mudik, kau menunggu kabar darinya dengan setia bercampur cemas. Ponselnya lowbatt, kau hanya bisa menunggu kabar darinya ketika ia memegang ponsel ayahnya. Malam takbir dia menelponmu dengan menggunakan ponsel ayahnya. Itu yang membuatmu sedikit lega saat itu.

Bulan kesembilan, kau masih agak sedikit kesal padanya karena sehari sebelumnya dia sangat susah dihubungi.

Sembilan bulan sepuluh hari. Itu adalah hitungan ketika kau didalam kandungan. Sembilan bulan sepulluh hari tahun ini juga bertepatan dengan seberapa lama kau berhubungan dengannya. Dia mengerjaimu sehari sebelumnya. Dia bilang akan pergi ke Bandung hingga 2 hari kedepan. Kau sangat takut. Kau tidak bisa menghabiskan waktu bersamanya pada hari 'spesial'mu. Dan kau juga takut dia pergi kesana kalau-kalau ia menemui masa lalunya. Kau teramat sangat takut hingga kau menangis. Namun ketika waktu menunjukkan pukul 23:57, dia menelponmu dan menyuruhmu untuk keluar rumah. Kau membuka pintu dan mendapatinya ada didepan rumahmu demi membawa sekotak kado yang dibungkus dan 'dihias'nya sendiri.

Bulan kesepuluh, hari libur untuk warga Jakarta. Dia kerumahmu. Namun karena kau masih sangat kesal olehnya, kau lebih banyak diam. Beberapa hari terakhir komunikasi antara kau dan dia berkurang intensitasnya. Jadwal yang kau punya berbeda dengan dia sehingga membuat jarak yang menurutmu cukup jauh. 'Dikala ia terjaga, kau terlelap. Dan dikala ia terlelap, kau malah terjaga'. Kau gusar akan perbedaan itu.

Untukmu: semoga kita akan baik-baik saja, sayang. semoga yang terjadi akhir-akhir ini hanya 'bumbu' agar kita kuat kalau suatu saat nanti kita dihadapi oleh masalah lain :)
(pesan di bulan kesepuluh..)

Bulan kesebelas, hari sabtu. Haha, hayoo kau pasti lupa di bulan kesebelas ini. Tapi yang jelas dia mengirim pesan "Tanggal 20, bulan k 11 kita bersama :-*".. Walaupun kau lupa tapi kau yakin bahwa kalian pasti pergi jalan-jalan karena berhubung ini adalah week end.

Bulan keduabelas, bertepatan saat kalian UTS. Kalian memiliki janji untuk merayakan sederhana. Pergi menonton, bertukar kado, dan makan bersama. 'Breaking Dawn part 2'. Film kesukaanmu. Setelahnya kalian pergi mencari tempat makan kesukaan dia. Dan disanalah kalian bertukar kado dengan syarat tidak boleh dari Rp 10.000,-. Lucu sekali. Unik. Ia memberimu foto beserta bingkainya. Kaupun tidak jauh beda. Foto kalian. Namun kau membuatnya seperti sebuah buku yang hanya 5 lembar kertas concord.

Untukmu: semoga kita tidak hanya menjalaninya selama dua belas bulan, melainkan lebih banyak waktu, bahkan 'lebih'.
(pesan di bulan keduabelas..)

Bulan ketigabelas, akhir-akhir ini kau merasa seperti bosan. Entah karena apa. Kalian sering berdebat. Kau lebih sering acuh terhadapnya. Namun hari ini ia menjemputmu dan mengantarmu pulang. Ketika di jalan, kalian melihat sebuah bus kota yang bertuliskan 'I can't stop loving you', kalian tertawa melihatnya. Namun itu adalah kalimat indah di bulan ketigabelas untuk kalian.

Malam tahun baru kali ini, kau bersamanya. Menghabiskan tahun bersama. Untuknya pertama kalinya bagimu dan baginya merayakan malam tahun baru bersama seseorang yang kalian kasihi. Indah.

Satu hari sebelum ulang tahunnya, kau mencari-cari kado yang tepat untuknya. Awalnya kau berniat memberinya dompet. Namun kau merasa tidak enak hati dengan hanya memberinya dompet. Akhirnya kau memilihkan kemeja untuknya, dengan harapan bahwa kemeja tersebut dapat digunakannya ketika bekerja. Sayang sekali, kemeja tersebut kekecilan ditubuhnya. Ah, kau lupa bahwa sekarang ini tubuhnya gemuk berisi. Kau dan ia pergi mencari handphone untuk mamamu. Pergi makan malam. Dan saat makan malam itulah kado itu kau berikan padanya. Setelah itu pergi menonton. 'Habibie & Ainun'. Sebelum menonton, kau membeli sebotol air untuk diminum ketika berada didalam bioskop. Kau berniat untuk memasukkannya ke dalam tas, namun ia melarangnya karena ia ingin menaruhnya di dashboard. Alhasil, ketika telah duduk didalam bioskop, ia lupa membawa minuman tersebut. Kau kesal. Kau berpikir bahwa ia sangat keras dan ngeyel. Tepat ketika Ibu Ainun berkata "kamu adalah orang yang paling keras dan sangat sulit untukku..", kau menunjuknya. Menunjukkan bahwa kata-kata itu juga tepat untuknya.

Bulan keempatbelas, untuk pertama kalinya kalian tidak bertemu di tanggal 20 karena kau sedang menginap dirumah sepupumu. Lima hari sebelumnya, kalian berdebat cukup hebat. Ada orang ketiga dalam hubungan kalian dan itu ada padamu. Fatal sekali. Namun ia masih memaafkan dirimu, entah bagaimana dengan rasa percayanya. Namun lima hari setelahnya, hubungan kalian sempat dingin. Kau tak menghiraukannya ketika ia datang kerumahmu, ia marah. Sangat marah. Memang kemarahannya bukan seutuhnya karena hal itu, melainkan karena hubungan kalian yang sedikit menjauh. Break! Kata yang amat tak kau suka ia ucapkan untuk hubungan kalian. Tiga hari lamanya. Hingga seusai UAS, kau memutuskan untuk pulang sendiri malam itu. Namun ia menyusulmu. Kalian berbicara mengenai hubungan kalian. Hasilnya, kalian memperbaiki diri masing-masing dan memperbaiki hubungan kalian.

Untukmu: aku minta maaf untuk segala yang telah terjadi pada kita. Aku menyayangimu. Lebih dari siapapun. Dan satu hal yang harus kau tahu, aku terharu ketika kau berkata bahwa aku adalah bagian dalam hidupmu.
(pesan di bulan keempatbelas..)
»»  READMORE...